Minggu, 22 Juli 2018

PENGERTIAN RENAISSANCE, SEJARAH DAN TOKOH


Dalam istilah bahasa Prancis renaissance berarti kelahiran kembali (rebirth). Istilah ini biasanya digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia sepanjang abad ke 15 dan ke 16.
Istilah ini mula-mula digunakan oleh seorang ahli sejarah terkenal yang bernama Jules Michelet, kemudian dikembangkan oleh J.Burckhardt (1860) untuk konsep sejarah yang menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan antik, penemuan dunia dan manusia sebagai periode yang di lawankan dengan periode Abad Pertengahan. Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang di mulai di Italia, kemudian di Prancis, Spanyol, dan  selanjutnya hingga  meyebar ke seluruh eropa.
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan, kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah semangat renaissance.
Menurut Ernst Gombrich munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama).
Renaissance muncul dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadioptimistis. Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus kemajuan.Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa.
Karakteristik Renaissance
Renaissance merupakan titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya. Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis, semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri. Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading. Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau Antoposentrisme.
Manusia renaissance harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang tidak ditonjolkan.
Karakteristik Gerakan Renaissance
Abad pertengahan (Middle Age) merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Masa tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan ilmu pengetahuan sangat dibatasi oleh doktrin-doktrin yang menguatkan dan menguntungkan gereja. Sehingga pada masa itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas. Dominasi gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal yang bertentangan dengan gereja akan mendapat hukuman yang sangat kejam. Oleh karena itu masa ini disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Akan tetapi, lama kelamaan bangsa Eropa semakin mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan dan mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu dogma gereja. Dengan kesadaran inilah mereka dapat menuju suatu masa yang lebih baik pada halaman baru sejarah dan menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan mereka.
Gerakan renaissance  merupakan sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni, budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya.
            Gerakan Renaissance juga memiliki tujuan mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang agama) akibat banyaknya perbedaan paham dari masing-masing petingginya. Juga dalam rangka mengembalikan hak-hak kaum ksatria yang kekuasaannya telah lama terkena campur tangan oleh kepentingan gereja.
Faktor Kemunculan Renaissance
Dalam diktat Sejarah Eropa, faktor- faktor ekstern dan intern yang di alamai masyarakat Eropa sehingga memasuki masa Renaissance, antara lain:
1.    Kemajuan perdagangan dan pelayaran di perairan laut tengah setelah berakhirnya perang salib.
Menjelang akhir perang salib sebelum dan setelah tahun 1291 barang- barang dari timur diminati di pasaran Italia dan Eropa baik tenunan, makanan, rempah- rempah, perabotan rumah tangga dan lainnya. Sehingga impor produk timer meningkat dan kota- kota dagang di Italia menjadi ramai. Dengan ramainya perdagangan banyak memberikan keuntungan kepada pedagang dan melahirkan kaum bourjuis- kapitalis, dimana mereka sebagai masyarakat kota yang kaya juga pemilik modal besar.
2.   Dukungan kaum kapitalis
Melalui kepemilikan uang dan kekayaan kaum kapitalis membuat mereka mampu membiayai penterjemahan ilmu pengetahuan, penampungan para seniman untuk berkarya (Rusdi Effendi, 2000: 10).
3.   Munculnya Gerakan- Gerakan Pembaharuan
Selama abad pertengahan di Eropa kehidupan manusia diselimuti oleh hal- hal yang bersifat agamis, dengan semboyan hidup tidak selamanya dan ingat akan kematian. Setelah era Renaissance pandangan agamis tersebut mulai ditinggalkan dan tidak di hormati lagi, atau agama Kristen tidak lagi menjadi patokan dan pandangan hidup manusia Eropa pada saat itu. Renaissance adalah masa kekuasaan, masa kesadaran, masa keberanian, kepandaian yang luar biasa, kebebasan tanpa batas dan sering tanpa kesusilaan.
4.    Kota Florencia dan Keluarga Medici
Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas seni dan intelektual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici yang mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.
Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan.
Perubahan Pada Masa Reinassance
Sumbangan Renaissance Kepada Eropa :
1.    Itali telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun 1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
2.    Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
3.    Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi.
4.    Renaissance telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
5.    Masa Renaissance juga memunculkan ajaran- ajaran yang bercirikan:
a)    Indicidualisme, yakni faham yang mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum.
b)    Sekularisme, yakni faham dimana sikap mengutamakan keduniawian dan menolak kungkungan gereja.
c)    Skeptitisme, yakni tidak mudaha percaya apa yang dilontarkan atau perkataan orang lain tanpa mengejutkan pembuktian yang kongkrit dan masuk akal.
d)    Materialisme, yakni faham yang mengutamakan masalah- masalah kebendaan sebagai alat pemuas nafsu dalam kehidupan.
e)    Rasionalisme, yakni segala sesuatu itu harus di timbang menurut akal sehat.
f)     Klasisisme, yakni sikap meniru atau memuji sesutau yang berasal dari kebudayaan klasik (Yunani- dan Romawi kuno).
Tokoh-tokoh Renaissance
a)    Berikut ini beberapa tokoh bidang kesenian yang memiliki peran aktif dalam masa Renaissance:
Michel Angelo
1.    Michel Angelo, yang merupakan seorang ahli perancang dan pembuatan benteng- benteng, serta termashur dengan perencanaan pembuatan gereja Santa Peter di Vatikan, Italia.
Leonardo da Vinci
2.    Leonardo da Vinci, yang merupakan seorang insinyur dan arsitek ulung, serta seorang yang hingga kini terkenal yakni pelukis Monalisa dan Makam Mulam Keramat.
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci
b)    Dalam ilmu pengetahuan terutama yang berpengaruh dalam bidang politik, kenegaraan, dan hukum pada masa renaissance yang dianggap sebagai hasil karya besar, muncul beberapa orang tokoh, seperti:
1.    Nicolo Machiavelli (1469- 1527), yang merupakan seorang realis dan mempertahankan ide Negara dan kekuasaan. Hasil karyanya yang terkenal yakni diantaranya buku yang berjudul “Ii Principe” tentang tujuan Negara yang bukan untuk mencapai kesempurnaan dan bersifat Teologis (ketuhanan), melainkan untuk mengusahakan terselenggaranya ketertiban, keamanan, dan ketentraman.
2.    Leon Batista Alberty (1400- 1472), seorang pengarang, ahli ilmu bangunan, pengubah, ahli ilmu pendidikan, ilmu hukum, matematika, dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya.
3.    Dante (1265- 1321), seorang yang mengemukakan tentang bekas- bekas penyelidikan alam dengan cara empiris. Pada apad ke 15 di Italia berkembang kebiasaan penduduk berbagai lapisan untuk menggeluti ilmu pengetahuan alam dan ilmu pasti.
4.    Jean Bodin (1530- 1596), penulis dan pemikir besar tentang Negara dan hukum. Ia menyatakan bahwa tujuan Negara adalah kekuasaan dan mendefinisikan Negara sebagai:
a)    Negara adalah keseluruhan dari keluarga- keluarga dengan segala miliknya atau dengan kata lain keluarga adalah  asal atau dasar daripada Negara.
b)    Negara merupakan perwujudan daripada kekuasaan.
5.    Desiderius Erasmus (1466-1536), Hasil karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a)    Kelompok karya-karya satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).
b)    Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501), The Complaint of peace (1517).
c)    Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.
Dampak Renaissance
Renaissance telah memberikan dampak yang nyata dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya terutama bagi Eropa, diantaranya:
1.    Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik raja. Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
2.    Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan penguasa. Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
3.    Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam masyarakat. Akhirnya masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.
4.    Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja. Namun pasca Renaissance naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Turki. Selain itu pada era Renaissance  telah memunculkan tokoh-tokoh yang berkarya kembali dalam bidang seni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar