Rabu, 25 Juli 2018

JENIS-JENIS WARNA

Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata. Warna dibagi menjadi warna pokok/primer, warna sekunder, dan warna tersier.
  1. Warna primer

    Menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer. Ini kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tersier.
    Warna primer dibagi menjadi 2 yaitu

    1. Warna Primer Adiktif
      Warna Adiktif dan Campuran Warna Adiktif


      1. Warna primer aditif adalah warna primer cahaya. Alat/media yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan sistem warna aditifTelevisi adalah yang paling umum.
      Warna primer aditif adalah merahhijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau, menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna aditif primer menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh, maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan disebut dengan RGB (red, green, blue).
      Merah, Hijau, Biru / RGB (Red, Green, Blue) merupakan warna primer aditif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RGB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
    2. Warna Primer Subtraktif
      Warna Primer Subtraktif dan Campuran Warna Primer Subtraktif


      Warna primer subtraktif adalah warna primer pantulan cahaya. Media yang menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode campuran warna subtraktif.

      RYB
      Merah, Kuning, Biru / RYB (Red, Yellow, Blue) bisa merupakan warna primer subtraktif tetapi tidak digunakan dalam industri percetakan.

      CMYK
      Dalam industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian warna primer subtraktifmagentakuning dan cyan dalam ukuran yang bermacam-macam.
      Campuran kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktik hasilnya cenderung menjadi warna kotor kecoklatan. Oleh karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan "K" (key) dari istilah "key plate" dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).
  2. Warna Sekunder
    Warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer dalam sebuah ruang anwarna. Contohnya seperti di bawah ini.

    Warna Cat (RYB)

      

      
    biru
    (●)
    +
    kuning
    (●)
    =
    hijau
    (●)
    biru
    (●)
    +
    merah
    (●)
    =
    ungu
    (●)
    kuning
    (●)
    +
    merah
    (●)
    =
    jingga/oranye
    (●)

    Warna 

      

      
    merah
    (●)
    +
    hijau
    (●)
    =
    kuning
    (●)
    merah
    (●)
    +
    biru
    (●)
    =
    magenta
    (●)
    hijau
    (●)
    +
    biru
    (●)
    =
    cyan
    (●)

    Pada prinsipnya teori untuk pigmen seharusnya bisa diterapkan untuk warna cat juga. Tetapi cat yang mula-mula dipakai, pencampurannya dilakukan jauh sebelum adanya ilmu pengetahuan warna modern, dan karena pigmen yang tersedia pada masa itu juga terbatas. Khususnya warna pigmen cyan dan magenta alami sulit didapat, oleh karena itu dipakai warna biru dan merah. Dengan demikian sampai saat ini secara luas diajarkan bahwa merah, kuning dan biru adalah warna primer sedangkan jingga/orange, hijau dan ungu adalah warna sekunder.
    Warna Primer : Merah – Kuning – Biru
    Warna Pelangi : MeJiKuHiBiNiU… Merah (Jingga) Kuning (Hijau) Biru (Nila) (Ungu)
    Warna Sekunder :
    Campuran Merah – Kuning —> bila dominan merah = Jingga & bila dominan kuning = Oranye
    Campuran Kuning – Biru ——> bila dominan kuning = Hijau muda & bila dominan Biru = Hijau Tua
    Campuran Biru – Merah ——> bila dominan biru = Nila & bila dominan Merah = Ungu

  3. Warna Tersier

    Warna tersier adalah warna yang dihasilkan dari campuran satu warna primer dengan satu warna sekunder dalam sebuah ruang warna.

    Warna Cat (RYB)

    biru
    (●)
    +
    hijau
    (●)
    =
    aquamarine
    (●)
    hijau
    (●)
    +
    kuning
    (●)
    =
    chartreuse
    (●)
    kuning
    (●)
    +
    jingga
    (●)
    =
    marigold
    (●)
    jingga
    (●)
    +
    merah
    (●)
    =
    vermilion
    (●)
    merah
    (●)
    +
    ungu
    (●)
    =
    magenta
    (●)
    ungu
    (●)
    +
    biru
    (●)
    =
    violet
    (●)

    Warna Pigmen (CMY)

    cyan
    (●)
    +
    biru
    (●)
    =
    azure
    (●)
    magenta
    (●)
    +
    biru
    (●)
    =
    violet
    (●)
    magenta
    (●)
    +
    merah
    (●)
    =
    fuchsia
    (●)
    kuning
    (●)
    +
    merah
    (●)
    =
    jingga
    (●)
    kuning
    (●)
    +
    hijau
    (●)
    =
    chartreuse
    (●)
    cyan
    (●)
    +
    hijau
    (●)
    =
    aquamarine
    (●)
    Istilah "warna tersier" pada awalnya dicetuskan merujuk pada warna-warna "netral"; yang dibuat dengan mencampur tiga warna primer dalam sebuah ruang warna. Ini akan menghasilkan warna putih atau kelabu, dalam sitem warna cahaya additif, sedangkan dalam sistem warna subtraktif pada pigmen atau cat akan menghasilkan coklat, kelabu atau hitam. Pengertian seperti ini masih umum dalam banyak tulisan-tulisan teknis.
    Untuk menghindari kerancuan, banyak para profesional memilih menggunakan istilah "warna intermediate".
Selain tiga jenis warna tersebut di atas, ada juga jenis warna netral. Berbeda dengan ketiga jenis warna di atas, warna netral hanya ada 2 warna yakni Putih dan Hitam.

Demikian penjelasan tentang warna dan jenis-jenisnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar