Dalam istilah bahasa
Prancis renaissance berarti kelahiran kembali (rebirth). Istilah ini biasanya
digunakan oleh para ahli sejarah untuk menunjuk berbagai periode kebangkitan
intelektual yang terjadi di Eropa, khususnya di Italia sepanjang abad ke 15 dan
ke 16.
Istilah ini mula-mula
digunakan oleh seorang ahli sejarah terkenal yang bernama Jules Michelet,
kemudian dikembangkan oleh J.Burckhardt (1860) untuk konsep sejarah yang
menunjuk kepada periode yang bersifat individualisme, kebangkitan kebudayaan
antik, penemuan dunia dan manusia sebagai periode yang di lawankan dengan
periode Abad Pertengahan. Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini
merupakan suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang di mulai di Italia,
kemudian di Prancis, Spanyol, dan selanjutnya hingga meyebar ke
seluruh eropa.
Middle Age merupakan zaman dimana Eropa
sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas sangat diatur oleh gereja.
Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Agama Kristen
sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Seolah raja
tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah yang mengatur pemerintahan.
Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja, tetapi hal-hal yang
merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam. Contohnya, pembunuhan
Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan bahwa matahari pusat dari
tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari gereja sehingga Copernicus
dibunuhnya.
Pemikiran manusia pada
Abad Pertengahan ini mendapat doktrinasi dari gereja. Hidup seseorang selalu
dikaitkan dengan tujuan akhir (ekstologi). Kehidupan manusia pada hakekatnya
sudah ditentukan oleh Tuhan. Maka tujuan hidup manusia adalah mencari
keselamatan. Pemikiran tentang ilmu pengetahuan banyak diarahkan kepada
theology. Pemikiran filsafat berkembang sehingga lahir filsafat
scholastik yaitu suatu pemikiran filsafat yang dilandasi pada agama
dan untuk alat pembenaran agama. Oleh karena itu disebut Dark Age atau
Zaman Kegelapan.
Dengan adanya berbagai
pembatasan yang dilakukan pihak pemerintah atas saran dari gereja maka timbulah
sebuah gerakan kultural, pada awalnya merupakan pembaharuan di bidang kejiwaan,
kemasyarakatan, dan kegerejaan di Italia pada pertengahan abad XIV. Sebelum
gereja mempunyai peran penting dalam pemerintahan, golongan ksatria hidup dalam
kemewahan, kemegahan, keperkasaan dan kemasyuran. Namun, ketika dominasi gereja
mulai berpengaruh maka hal seperti itu tidak mereka peroleh sehingga timbullah
semangat renaissance.
Menurut Ernst Gombrich
munculnya renaissance sebagai suatu gerak kembali di dalam seni, artinya bahwa
renaissance tidak dipengaruhi oleh ide-ide baru. Misalnya, gerakan
Pra-Raphaelite atau Fauvist merupakan gerakan kesederhanaan primitif setelah
kekayaan gaya Gotik Internasional yang penuh hiasan.
Menurut Prancis Michel
De Certeau renaissance muncul karena bubarnya jaringan-jaringan sosial lama dan
pertumbuhan elite baru yang terspesialisasi sehingga gereja berusaha untuk
kembali mendesak kendali dan manyatukan kembali masyarakat lewat pemakaian
berbagai teknik visual-dengan cara-cara mengadakan pameran untuk mengilhami
kepercayaan, khotbah-khotbah bertarget dengan menggunakan citra-citra dan
teladan-teladan dan sebagainya yang diambil dari pemikiran budaya klasik
sehingga dapat mempersatukan kembali gereja yang terpecah-belah akibat skisma (perang
agama).
Renaissance muncul
dari timbulnya kota-kota dagang yang makmur akibat perdagangan mengubah
perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadioptimistis.
Hal ini juga menyebabkan dihapuskannya system stratifikasi sosial masyarakat
agraris yang feodalistik. Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan
feodal menjadi masyarakat yang bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri
dari ikatan agama sehingga menemukan dirinya sendiri dan menjadi focus
kemajuan.Antroposentrisme menjadi pandangan hidup dengan humanisme menjadi
pegangan sehari-hari. Selain itu adanya dukungan dari keluarga saudagar kaya
semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar
ke seluruh Italia dan Eropa.
Karakteristik
Renaissance
Renaissance merupakan
titik awal dari sebuah peradaban modern di Eropa. Essensi dari semangat
Renaissance salah satunya adalah pandangan manusia bukan hanya memikirkan nasib
di akhirat seperti semangat Abad Tengah, tetapi mereka harus memikirkan
hidupnya di dunia ini. Renaissance menjadikan manusia lahir ke dunia untuk
mengolah, menyempurnakan dan menikmati dunia ini baru setelah itu menengadah ke
surga. Nasib manusia di tangan manusia, penderitaan, kesengsaraan dan kenistaan
di dunia bukanlah takdir Allah melainkan suatu keadaan yang dapat diperbaiki
dan diatasi oleh kekuatan manusia dengan akal budi, otonomi dan bakat-baktnya.
Manusia bukan budak melainkan majikan atas dirinya. Inilah semangat humanis,
semangat manusia baru yang oleh Cicero dikatakan dapat dipelajari melalui
bidang sastra, filsafat, retorika, sejarah dan hukum.
Dengan semakin kuatnya
Renaissance sekularisasi berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin
diremehkan bahkan kadang digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri.
Semboyan mereka “religion was not highest expression of human values”. Bahkan
salah seorang yang dilukiskan sebagai manusia ideal renaissance Leon Batista
Alberti (1404-1472), secara tegas berani mengatakan “Man can do all things
if they will”. Renaissance mengajarkan kepada manusia untuk memanfaatkan
kemampuan dan pengetahuannya bagi pelayanan kepada sesama. Manusia hendaknya
menjalani kehidupan secara aktif memikirkan kepentingan umum bukan hidup
bersenang-senang dalam belenggu moral dan ilmu pengetahuan di menara gading.
Manusia harus berperan aktif dalam kehidupan, bukan sifat pasif seraya pasrah
pada takdir. Namun, manusia menjadi pusat segala hal dalam kehidupan atau
Antoposentrisme.
Manusia renaissance
harus berani memuji dirinya sendiri, mengutamakan kemampuannya dalam berfikir
dan bertindak secara bertanggung jawab, menghasilkan karya seni dan mengarahkan
nasibnya kepada sesama. Keinginan manusia untuk menonjolkan diri baik dari
keindahan jasmani maupun kemampuan intelektual-intelektualnya. Keinginannya itu
dituangkan dalam berbagai karya seni sastra, seni lukis, seni pahat, seni music
dan lain-lain. Ekspresi daya kemampuan manusia terus berkembang sampai saat ini
sehingga di zaman modern ini pun tidak ada lagi segi kehidupan manusia yang
tidak ditonjolkan.
Karakteristik Gerakan
Renaissance
Abad pertengahan
(Middle Age) merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram.
Masa tanpa ada cahaya pengetahuan sedikitpun. Perkembangan ilmu pengetahuan
sangat dibatasi oleh doktrin-doktrin yang menguatkan dan menguntungkan gereja.
Sehingga pada masa itu, manusia berfikir secara sempit dan terbatas. Dominasi
gereja sangat kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal yang bertentangan
dengan gereja akan mendapat hukuman yang sangat kejam. Oleh karena itu masa ini
disebut Dark Age atau Zaman Kegelapan.
Akan tetapi, lama
kelamaan bangsa Eropa semakin mengerti akan pentingnya ilmu pengetahuan dan
mencoba untuk melepaskan diri dari belenggu dogma gereja. Dengan kesadaran inilah
mereka dapat menuju suatu masa yang lebih baik pada halaman baru sejarah dan
menutup masa kegelepan yang selama ini telah mengikat dan membatasi kemajuan
mereka.
Gerakan renaissance merupakan
sebuah gerakan yang sangat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan manusia
pada zaman itu hingga zaman sekarang. Dengan adanya gerakan ini manusia
mempunyai kebebasan dalam mengembangkan diri dalam segala aspek dan segi tidak
hanya dalam segi keagamaan saja, tetapi juga dalam segi ilmu pengetahuan, seni,
budaya, penjelajahan, filsafat, dan berbagai macam disiplin ilmu lainnya.
Gerakan Renaissance juga memiliki tujuan mempersatukan kembali gereja yang
terpecah-belah akibat skisma (perang agama) akibat banyaknya
perbedaan paham dari masing-masing petingginya. Juga dalam rangka mengembalikan
hak-hak kaum ksatria yang kekuasaannya telah lama terkena campur tangan oleh
kepentingan gereja.
Faktor Kemunculan
Renaissance
Dalam diktat Sejarah
Eropa, faktor- faktor ekstern dan intern yang di alamai masyarakat Eropa
sehingga memasuki masa Renaissance, antara lain:
1. Kemajuan perdagangan dan pelayaran di
perairan laut tengah setelah berakhirnya perang salib.
Menjelang akhir perang salib sebelum dan setelah tahun
1291 barang- barang dari timur diminati di pasaran Italia dan Eropa baik
tenunan, makanan, rempah- rempah, perabotan rumah tangga dan lainnya. Sehingga
impor produk timer meningkat dan kota- kota dagang di Italia menjadi ramai.
Dengan ramainya perdagangan banyak memberikan keuntungan kepada pedagang dan
melahirkan kaum bourjuis- kapitalis, dimana mereka sebagai masyarakat kota yang
kaya juga pemilik modal besar.
2. Dukungan kaum kapitalis
Melalui kepemilikan uang dan kekayaan kaum kapitalis
membuat mereka mampu membiayai penterjemahan ilmu pengetahuan, penampungan para
seniman untuk berkarya (Rusdi Effendi, 2000: 10).
3. Munculnya Gerakan- Gerakan Pembaharuan
Selama abad pertengahan di Eropa kehidupan manusia
diselimuti oleh hal- hal yang bersifat agamis, dengan semboyan hidup tidak
selamanya dan ingat akan kematian. Setelah era Renaissance pandangan agamis
tersebut mulai ditinggalkan dan tidak di hormati lagi, atau agama Kristen tidak
lagi menjadi patokan dan pandangan hidup manusia Eropa pada saat itu.
Renaissance adalah masa kekuasaan, masa kesadaran, masa keberanian, kepandaian
yang luar biasa, kebebasan tanpa batas dan sering tanpa kesusilaan.
4. Kota Florencia dan Keluarga Medici
Florencia sebagai pusat keuangan Italia masa itu
merupakan ibukota Republik Florentia yang pada prinsipnya menganut system
pemerintahan demokrasi dan memperhatikan kepentingan rakyat. Maka kreativitas
seni dan intelektual dapat bebas berkembang. Didirikannya pendidikan formal di
Accademia Plato yang didirikan oleh keluarga Medici yang mempunyai nama
terhormat dalam masyarat pada abad keXIV ketika Averardo de Medici yang
terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera
dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia.
Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika
Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.
Giovani mempunyai dua
anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga
Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia
juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan
ilmu pengetahuan.
Perubahan Pada Masa
Reinassance
Sumbangan Renaissance
Kepada Eropa :
1. Itali telah menjadi pusat ilmu yang
terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota
constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun
1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke
pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat
intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
2. Renaissance telah
membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
3. Melahirkan tokoh-tokoh
pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik
dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek,
jurutera, penyair dan ahli anotomi.
4. Renaissance telah melahirkan masyarakat
yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa kepada
aktiviti penjelajahan dan penerokaan.
5. Masa Renaissance juga memunculkan
ajaran- ajaran yang bercirikan:
a) Indicidualisme, yakni faham yang
mengutamakan kepentingan pribadi diatas kepentingan umum.
b) Sekularisme, yakni faham dimana sikap
mengutamakan keduniawian dan menolak kungkungan gereja.
c) Skeptitisme, yakni tidak mudaha percaya
apa yang dilontarkan atau perkataan orang lain tanpa mengejutkan pembuktian
yang kongkrit dan masuk akal.
d) Materialisme, yakni faham yang mengutamakan
masalah- masalah kebendaan sebagai alat pemuas nafsu dalam kehidupan.
e) Rasionalisme, yakni segala sesuatu itu
harus di timbang menurut akal sehat.
f) Klasisisme, yakni sikap meniru atau
memuji sesutau yang berasal dari kebudayaan klasik (Yunani- dan Romawi kuno).
Tokoh-tokoh
Renaissance
a) Berikut ini beberapa tokoh bidang
kesenian yang memiliki peran aktif dalam masa Renaissance:
Michel Angelo |
1. Michel Angelo, yang merupakan seorang
ahli perancang dan pembuatan benteng- benteng, serta termashur dengan
perencanaan pembuatan gereja Santa Peter di Vatikan, Italia.
Leonardo da Vinci |
2. Leonardo da Vinci, yang merupakan
seorang insinyur dan arsitek ulung, serta seorang yang hingga kini terkenal
yakni pelukis Monalisa dan Makam Mulam Keramat.
Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci |
b) Dalam ilmu pengetahuan terutama yang
berpengaruh dalam bidang politik, kenegaraan, dan hukum pada masa renaissance
yang dianggap sebagai hasil karya besar, muncul beberapa orang tokoh, seperti:
1. Nicolo Machiavelli (1469- 1527), yang
merupakan seorang realis dan mempertahankan ide Negara dan kekuasaan. Hasil
karyanya yang terkenal yakni diantaranya buku yang berjudul “Ii Principe”
tentang tujuan Negara yang bukan untuk mencapai kesempurnaan dan bersifat
Teologis (ketuhanan), melainkan untuk mengusahakan terselenggaranya ketertiban,
keamanan, dan ketentraman.
2. Leon Batista Alberty (1400- 1472),
seorang pengarang, ahli ilmu bangunan, pengubah, ahli ilmu pendidikan, ilmu
hukum, matematika, dan beberapa ilmu pengetahuan lainnya.
3. Dante (1265- 1321), seorang yang
mengemukakan tentang bekas- bekas penyelidikan alam dengan cara empiris. Pada
apad ke 15 di Italia berkembang kebiasaan penduduk berbagai lapisan untuk
menggeluti ilmu pengetahuan alam dan ilmu pasti.
4. Jean Bodin (1530- 1596), penulis dan
pemikir besar tentang Negara dan hukum. Ia menyatakan bahwa tujuan Negara
adalah kekuasaan dan mendefinisikan Negara sebagai:
a) Negara adalah keseluruhan dari keluarga-
keluarga dengan segala miliknya atau dengan kata lain keluarga adalah
asal atau dasar daripada Negara.
b) Negara merupakan perwujudan daripada
kekuasaan.
5. Desiderius Erasmus (1466-1536), Hasil
karya Eramus dikelompokan menjadi tiga yaitu:
a) Kelompok karya-karya satiris dengan
tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup, munafik yang melanda
warga masyarakat, seperti Praise of Folly (1509).
b) Kelompok karya bernada satiris berupa
pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum
Katolik, seperti buku yang berjudul Hand Book of the Christian Knight (1501),
The Complaint of peace (1517).
c) Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab
suci Perjanjian Baru berdasrakan naskah asli Yunani, seperti Annotations on the
New Testament (1505), The Prince of the Christian Humanists.
Dampak Renaissance
Renaissance telah
memberikan dampak yang nyata dalam bidang Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya
terutama bagi Eropa, diantaranya:
1. Kondisi politik
Raja yang secara teoritis merupakan pusat kekuasaan
politik dalam negara, kenyataannya hanya menjadi juru damai. Kekuasaan politik
ada pada kelompok bangsawan dan kelompok gereja. Keduanya memiliki pasukan
militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk melancarkan ambisinya.
Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan kaum gereja lebih kuat dari
kekuatan militer milik raja. Munculnya kaum borjuis sebagai kelompok baru yang
kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis yang menguasai perdagangan
tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja, sehingga hanya mau membayar
pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang kekuasaan politik tertinggi
yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Kondisi ekonomi
Berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai
perekonomian hanya golongan penguasa. Kondisi-kondisi di atas menyebabkan
masyarakat Eropa terkungkung dan tidak memiliki harga diri yang layak sebagai
manusia. Oleh karena itu timbullah upaya-upaya untuk keluar dari keadaan
tersebut. Masyarakat berlomba-lomba memasuki kawasan kota dagang dan kota
industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha merubah kehidupan ekonomi ke
arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad Pertengahan setia
mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti dengan golongan
masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
3. Kondisi sosial
Saat itu kehidupan masyarakat Eropa sangat terikat
pada doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan ditujukan untuk akhirat.
Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan pribadinya, dan kehilangan
harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram karena senantiasa diintip oleh
intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap saling mencurigai dalam
masyarakat. Akhirnya masyarakat Eropa yang tidak lagi mau terbelenggu oleh
ikatan gereja. Mereka memalingkan diri dari kehidupan akhirat kepada keduniaan
sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan materialistis semakin berkembang
mendesak kehidupan keagamaan.
4. Kondisi budaya
Terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa
seni hanya tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni
ditujukan kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian
pula dalam bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran
gereja. Namun pasca Renaissance naskah-naskah ilmu pengetahuan Yunani dan
Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh ilmuwan yang
lari dari Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke tangan
Turki. Selain itu pada era Renaissance telah memunculkan tokoh-tokoh yang
berkarya kembali dalam bidang seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar